Cerita Tentang Translater Yogyakarta dan Orang Australia
Pada
saat saya mengikuti kegiatan shalat tarawih di sebuah mushola, pada
saat kultum saya mendapat cerita yang sangat mengesan antara orang
Indonesia yang beragama Islam dan Orang Australia yang beragama Katolik.
Penasaran? okee langsung saja saya mulai ceritanya.
Saat itu orang Australia yang bernama Jalk Thomas tour ke Yogyakarta yang menginap dan didampingi oleh Bp Gunawan orang Indonesia yang tinggal di daerah Kauman. Jalk rencana menginap dijogja hanya 4 hari, setiap sore ia diajak oleh pak Gunawan ke Masjid Gedhe Yogyakarta untuk mengikuti Takjil karena saat itu sedang bulan puasa.
Jalk pertamakali diajak bingung ia tau ini "gerejanya" orang islam alias Masjid. Ia bertanya kepada Pak Guun, "ini kok ramai sekali ada apa?" pak gun menjawab, "ini acara buka bersama setelah seharian puasa." Pada hari kedua Jalk diajakke Masjid lagi, ia duduk diserambi masjid dan ikut dibagikan makanan takjilan. Seketika dibagikan Jalk langsung membuka bungkusnya dan ingin langsung makan, orang orang disekitarnya memandang Jalk dan pak Gun menasihati Jalk untuk memakan nunggu ada adzan maghrib, Jalk sangat bingung dengan kejadian itu.
Pada hari ketiga Jalk ditanya oleh pak Gun, "kamu punya agama kan?" "punya, saya beragama katolik" jawab Jalk. pak Gun bertanya lagi,"berarti kamu punya tuhan kan?" "punya tapi saya gak percaya adanya tuhan, saya sudah tidak pernah ke gereja. saya terakhir ke gereja tahun 2001" jwb Jalk. "berarti kamu 10th gak kegereja? kenapa emang? trus kamu bisa bisanya beragama katolik itu gmna? tanya pak Gun. Jalk mnjawab "iya, daripada 4 jam saya duduk duduk tidak berguna lebih baik saya kerja lebih menguntungkan. saya katolik karena orang tua saya juga beragama katolik." Karena pak Gun itu orangnya pandai tentang Islam ia ingin membuktikan bahwa tuhan itu ada. Jalk tanya "enak ya jadi orang Indonesia tiap hari ke Masjid rame rame dan makan bersama pula." "itu bukan orang Indonesia tetapi itu orang Islam yang penuh kebersamaan."
Pada hari
ke-4 istri pak Gun memasak sambal balado yang sangat pedas khas Padang.
Jalk sangat suka dengan sambal itu dan ia makan pagi, siang, sore dengan
sambal tersebut. Di malam hari Jalk merasakan sakit perut, ia BAB 3x
dlm waktu singkat dan protes kepada pak Gun "pak ini gara gara sambal
itu bikin saya sakit perut!" "saya juga makan tapi saya gak sakit tuh."
jawab pak Gun. "benar! ini gara gara sabmal itu saya sakit perut." kata
Jalk sambil menahan rasa sakit perut dengan jongkok. "mana yang sakit?
mana?" tanya pak Gun. "ini sakit sekali, ini!" kata Jalk. Pak Gun tanya
lagi "Mana? coba tunjukan mana?" Jalk langsung membuka baju dan
menunjukan bagian perutnya yang sakit. Itukan perut kamu Jalk la yg
sakit mana? kata pak gun. "ini sakit sekali benar!" Jalk sakit tetapi
tidak bisa menunjukan mana wujudnya sakit, ia hanya bisa merasakan.
Lalu
mungkin berkat rencana Allah SWT Jalk pun tertunda meninggalkan Kauman
pada hari ke-4. Hari ke-5 pak gun pagi-pagi bangun akan sahur, Jalk pun
bangun dan bertanaya "sepagi ini ngapain pak gun bangun makan?" "saya
makan untuk memulai berpuasa" jawab pak Gun.
Dan ini
yang ditunggu tunggu pak Gun memanfaatkan waktu pagi untuk menasihati
Jalk. "Jalk, pada saat kamu sakit perut kamu bisa merasakan tapi kamu
tidak bisa menunjukkan. Itu sama saja kita punya Tuhan tetapi kita tak
pernah bisa menunjukan wujud Tuhan. Orang Islam bisa percaya kepada
Tuhannya walaupun ia tidak bisa menunjukkan pasti keberadaan Tuhan,
tetapi dalam Islam meskipun kita tidak bisa menunjukkan keberadaan Tuhan
orang Islam bisa mempercayai bahwa Tuhan itu ada, kita hanya bisa
merasakan tanpa kita tunjukkan wujud pastinya. Seperti saat kamu sakit
perut dan saya suruh menunjukkan mana sakitnya kamu tidak bisa
menunjukkan mana yg namanya sakit. Lalu Jalk pun diam dan terus diam
dibiarkan oleh pak Gun. Mungkin Jalk sedang merenungi dan mulai tertarik
dengan Islam.
Saatnya
tiba Jalk harus meninggalkan kota Yogyakarta. Namun sebelum ia pergi Pak
Gun memberinya buku 5 halaman yang berjudul "Inilah Islam" dalam versi
bhs Inggris (karena Jalk tdk bisa bhs Indo). Setelah beberapa bulan Jalk
menghubungi Pak Gun dan memberitakan bahwa ia mulai belajar Islam di
negaranya. Mungkin ini berkat rencana Allah dan sakit perut Jalk gegara
sambal balado.hehe
Akhir kata pada kultum, pak Gun mendoakan agar Jalk cepat masuk Islam dengan mengucap "Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh" dan dinyatakkan resmi menganut agama Islam. Amin yarabbal 'alamin
sekian ceritanya terimakasih, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari cerita tersebut. :D
Suka artikel ini? Bagikan :
1 Comment:
Good :D
Silahkan Meninggalkan Komentar untuk Kemajuan Bersama DILARANG ! SPAM, SARA, atau Berkomentar KASAR ^_^